Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 11 Februari 2017

Kemiskinan

ANGKA KEMISKINAN KABUPATEN OKU TIMUR

Anwar Ashari, BPS OKU Timur
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di wilayah regional manapun termasuk di Kabupaten OKU Timur. Kemiskinan memiliki wujud yang beraneka ragam termasuk rendahnya tingkat pendapatan dan sumber produktif yang menjamin kehidupan yang berkesinambungan, kelaparan, kekurangan gizi, rendahnya tingkat kesehatan, keterbelakangan, kurang akses kepada pendidikan serta layanan-layanan pokok lainnya. Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah diterapkan oleh pemerintah dan salah satu aspek penting untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran.

Badan Pusat Statistik (BPS) selaku lembaga penyedia data resmi pemerintah menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) dalam pengukuran kemiskinan. Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran). Kemudian penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita perbulan lebih kecil dari Garis Kemiskinan (GK). Garis Kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.

Garis Kemiskinan Kabupaten OKU Timur tahun 2015 sebesar Rp 241.731,- per kapita per bulan. Nilai tersebut merupakan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan oleh penduduk Kabupaten OKU Timur untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan dan bukan makanan. Nilai tersebut naik 4,16 persen dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar Rp 232.073,- per kapita per bulan. Jumlah penduduk Kabupaten OKU Timur yang berada di bawah garis kemiskinan tahun 2015 sebesar 72.840 orang (11,24 persen). Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya, dimana tahun 2014 sebesar 65.250 orang (10,13 persen). 

Pada dasarnya besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. Jatuhnya harga komoditas produksi perkebunan yang merupakan komoditas unggulan penduduk Kabupaten OKU Timur menjadi penyebab meningkatnya angka kemiskinan tersebut. Secara ekonomi jika penghasilan penduduk menurun yang dikarenakan turunnya harga komoditas produksi tentu refleksi terhadap pengeluaran adalah menunda kebutuhan atau mengurangi kebutuhan terutama kebutuhan non makanan. Hal ini terjadi pada penduduk yang sebelumnya tergolong tidak miskin namun penghasilannya berada di sekitar garis kemiskinan kemudian dengan menurunnya penghasilan penduduk tersebut bergeser posisinya menjadi miskin.

Untuk melengkapi analisa tentang kemiskinan Kabupaten OKU Timur perlu disajikan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).  Adapun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) angkanya mengalami peningkatan dari 1,35 tahun 2014 menjadi 1,51 pada tahun 2015. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kabupaten OKU Timur tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 dari 0,27 menjadi 0,34. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten OKU Timur cenderung makin menjauhi garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan antar penduduk miskin juga semakin besar.

Saran kebijakan yang dapat diambil oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur adalah dengan mengupayakan peningkatkan harga komoditas unggulan penduduk baik beras maupun karet sehingga dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Upaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui  penyediaan sarana produksi yang terjangkau dan terjamin ketersediaannya, memperhatikan prasarana terutama perbaikan jalan, kemudahan pelayanan untuk memperoleh kredit usaha bagi usaha mikro dan kecil juga perlu untuk ditingkatkan.
(Sumber Data, BPS 2016)  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar