Angka Partisipasi Sekolah
Kabupaten OKU Timur
Foto Medan Anak Sekolah |
Pemerintah harus dapat menyediakan infrastruktur pendidikan dan masyarakat juga harus memberikan dukungan berupa kesadaran untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dengan demikian maka di masa depan akan tercipta kualitas sumber daya manusia yang baik, yang pada gilirannya diharapkan dapat menjadi generasi penerus dalam pembangunan bangsa. Gambaran mengenai daya serap fasilitas pendidikan pada berbagai jenjang pendidikan dapat dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah (APS). Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka Partisipasi Sekolah merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten OKU Timur tahun 2015 penduduk usia 7-12 tahun (atau usia SD) sebesar 99,65 persen, penduduk usia 13-15 tahun (atau usia SMP) sebesar 95,11 persen dan penduduk usia 16-18 tahun (atau usia SMA) sebesar 67,77 persen. Data-data tersebut menunjukkan bahwa di Kabupaten OKU Timur pada tahun 2015 masih ada 0,35 persen penduduk usia 7-12 tahun yang tidak bersekolah, terdapat 4,89 persen penduduk usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah dan terdapat 32,23 persen penduduk usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah.
Lebih jauh tentang partisipasi sekolah penduduk, dapat dilihat pula dari Angka Partisipasi Murni (APM). Angka Partisipasi Murni mencerminkan partisipasi dan akses penduduk bersekolah di jenjang tertentu sesuai kelompok usia pada jenjang tersebut (bersekolah tepat waktu). Adapun Angka Partisipasi Murni Kabupaten OKU Timur tahun 2015 jenjang SD sebesar 96,63 persen, jenjang SMP sebesar 74,75 persen dan jenjang SMA 56,35 persen. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten OKU Timur pada tahun 2015 masih ada 3,37 persen penduduk usia 7-12 tahun yang tidak bersekolah pada jenjang SD, terdapat 25,25 persen penduduk usia 13-15 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP dan terdapat 43,65 persen penduduk usia 16-18 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
Saran yang relevan adalah berikan kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat terutama untuk jenjang pendidikan menengah dan tumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, sosialisasikan sekolah gratis serta terapkan program anak asuh oleh pejabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar