Angka Melek
Huruf (AMH)
Kabupaten OKU Timur
Foto Pencacahan Susenas, BPS OKU Timur
|
Menyambung pembahasan
sebelumnya tentang pendidikan, kali ini akan kita membahas pencapaian indikator
dasar pendidikan (pengetahuan) yang dicapai oleh Kabupaten OKU Timur. Indikator tersebut
adalah Angka Melek Huruf (Literacy Rate).
Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Angka Melek Huruf merupakan
indikator penting untuk melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka
terhadap pengetahuan, karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas
ilmu pengetahuan.
Adapun Angka
Melek Huruf penduduk Kabupaten OKU Timur tahun 2015 adalah 95,98 persen. Angka tersebut
berada di bawah angka Provinsi Sumatera Selatan (98,22%) bahkan paling rendah
jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Sumatera Selatan
dimana semuanya di atas 97 persen. Menurut jenis kelamin, Angka Melek Huruf
penduduk laki-laki Kabupaten OKU Timur tahun 2015 sebesar 96,79 persen dan
lebih tinggi dibandingkan penduduk perempuan yaitu sebesar 95,13 persen. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan baca tulis kaum perempuan di Kabupaten OKU
Timur lebih rendah dibandingkan kaum laki-laki.
Pertumbuhan Angka
Melek Huruf Kabupaten OKU Timur menunjukkan angka pertumbuhan yang tidak
menggembirakan, dimana tahun 2013 Angka Melek Huruf Kabupaten OKU Timur sebesar
94,48 persen (meningkat 0,74 %), tahun 2014 sebesar 96,31 persen (meningkat
1,94 %) dan tahun 2015 sebesar 95,98 persen (turun 0,34 %). Hal ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan Angka Melek Huruf Kabupaten OKU Timur berfluktiasi dan belum
sepenuhnya mendapatkan perhatian sehingga fluktuasi perubahan yang terjadi hanya
bergeser sedikit saja tanpa ada peningkatan yang besar.
Saran yang
relevan bagi semua pihak adalah upayakan secara berkelanjutan Program Pemberantasan
Buta Aksara hingga ke pelosok pedesaan, lakukan sosialisasi dan bangkitkan
kesadaran masyarakat akan program tersebut.
Tujuan pembahasan ini
tidak lain adalah sebagai bentuk diseminasi data agar lebih bermanfaat bagi
perencanaan dan evaluasi pembangunan di bidang pendidikan tidak hanya kepada
pemerintah tetapi kepada kita semua sebagai masyarakat. Hal ini dikarenakan pembangunan di bidang pendidikan memerlukan
dukungan dan peranserta aktif tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari
masyarakat. Mari kita sikapi data tersebut dengan dewasa dan cerdas, “Data
Mencerdaskan Bangsa” ( Sumber Data : BPS 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar