Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 02 Desember 2016

Literacy Rate

Angka Melek Huruf (AMH)
Kabupaten OKU Timur


Foto Pencacahan Susenas, BPS OKU Timur
Menyambung pembahasan sebelumnya tentang pendidikan, kali ini akan kita membahas pencapaian indikator dasar pendidikan (pengetahuan) yang dicapai oleh Kabupaten OKU Timur. Indikator tersebut adalah Angka Melek Huruf (Literacy Rate). Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Angka Melek Huruf merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka terhadap pengetahuan, karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu pengetahuan.

Adapun Angka Melek Huruf penduduk Kabupaten OKU Timur tahun 2015 adalah 95,98 persen. Angka tersebut berada di bawah angka Provinsi Sumatera Selatan (98,22%) bahkan paling rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Sumatera Selatan dimana semuanya di atas 97 persen. Menurut jenis kelamin, Angka Melek Huruf penduduk laki-laki Kabupaten OKU Timur tahun 2015 sebesar 96,79 persen dan lebih tinggi dibandingkan penduduk perempuan yaitu sebesar 95,13 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan baca tulis kaum perempuan di Kabupaten OKU Timur lebih rendah dibandingkan kaum laki-laki.

Pertumbuhan Angka Melek Huruf Kabupaten OKU Timur menunjukkan angka pertumbuhan yang tidak menggembirakan, dimana tahun 2013 Angka Melek Huruf Kabupaten OKU Timur sebesar 94,48 persen (meningkat 0,74 %), tahun 2014 sebesar 96,31 persen (meningkat 1,94 %) dan tahun 2015 sebesar 95,98 persen (turun 0,34 %). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Angka Melek Huruf Kabupaten OKU Timur berfluktiasi dan belum sepenuhnya mendapatkan perhatian sehingga fluktuasi perubahan yang terjadi hanya bergeser sedikit saja tanpa ada peningkatan yang besar.

Saran yang relevan bagi semua pihak adalah upayakan secara berkelanjutan Program Pemberantasan Buta Aksara hingga ke pelosok pedesaan, lakukan sosialisasi dan bangkitkan kesadaran masyarakat akan program tersebut.

Tujuan pembahasan ini tidak lain adalah sebagai bentuk diseminasi data agar lebih bermanfaat bagi perencanaan dan evaluasi pembangunan di bidang pendidikan tidak hanya kepada pemerintah tetapi kepada kita semua sebagai masyarakat. Hal ini dikarenakan pembangunan di bidang pendidikan memerlukan dukungan dan peranserta aktif tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat. Mari kita sikapi data tersebut dengan dewasa dan cerdas, “Data Mencerdaskan Bangsa” ( Sumber Data : BPS 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar